4
Bagian-bagian surat
Posted by Unknown
on
05.07
in
materi
BAGIAN-BAGIAN
SURAT
Bagian-bagian surat adalah kelompok-kelompok
pada sebuah surat, sehingga susunan surat menjadi jelas, baik, menarik dan
sesuai dengan peraturan surat menyurat yang resmi. Penempatan atau
letak bagian-bagian surat tergantung pada masing-masing bentuk surat yang
dipakai. Masing-masing bagian surat mempunyai kegunaan-kegunaan tertentu
diantaranya:
a)
Untuk mengetahui dari perusahaan atau instansi mana surat tersebut dikirimkan.
b)
Untuk mengetahui kota, tanggal dan tahun surat dikeluarkan.
c)
Untuk mengetahui tentang atau perihal apa surat itu dikirimkan.
d)
Untuk mengetahui maksud dan tujuan serta keinginan dan pengirim.
e)
Untuk mengetahui siapa nama dan jabatan penanggung jawab surat tersebut.
f)
Untuk
mengetahui, mungkin ada dokumen-dokumen yang dilampirkan yang terkait dengan
isi surat.
Sebuah surat terdiri dari bagian-bagian
surat yang disusun menurut bentuk atau format tertentu yang telah disepakati.
Apabila disebut secara utuh atau menyeluruh, bagian-bagian surat itu terdiri
dari:
a)
Kepala
surat
b)
Tanggal
surat
c)
Nomor
surat
d)
Lampiran
surat
e)
Hal
atau perihal surat
f)
Alamat
dalam
g)
Salam
pembuka
h)
Isi
surat
i)
Salam
penutup
j)
Nama
jabatan
k)
Nama
terang dan NIP
l)
Tembusan
m)
Inisial
Dalam bab ini akan dibahas satu persatu
mengenai beberapa cara penulisan bagian-bagian surat tersebut menurut kaidah
korespondensi, atau berdasarkan bentuk dan kelaziman yang diterapkan pada
lembaga yang bersangkutan.
1) Kepala Surat.
Setiap surat
resmi baik niaga maupun pemerintah pasti mempunyai kepala surat atau kop surat.
Kepala surat berfungsi sebagai identitas dari mana surat itu dibuat, siapa yang
mengirim surat, dan bisa juga digunakan sebagai alat promosi khususnya untuk
surat niaga.
Penulisan kepala
surat memang bebas menurut selera dari masing-masing lembaga, akan tetapi untuk
surat resmi pemerintah ada aturan baku yang telah digariskan oleh lembaga yang
bersangkutan. Aturan baku tersebut antara lain:
a)
Dalam
kepala surat harus tercantum: nama lembaga, alamat lembaga, nama kota dimana
lembaga itu berada.
b)
Dapat
dicantumkan juga logo atau lambang lembaga, nomor telepon, faxcimile, dsb.
c)
Tidak
boleh dibuat terlalu besar agar tidak mengganggu keindahan surat.
d)
Penulisan
organisasi induk tidak boleh lebih besar dari nama organisasi yang membuat
surat.
2)
Tanggal Surat
Ada dua cara penulisan tanggal surat,
yaitu:
O Jika penulisan
tanggal surat menggunakan kertas surat yang sudah berkop maka tidak usah
menuliskan nama kota.
O Jika penulisan
tanggal surat menggunakan kertas tanpa kop surat, maka nama kota dapat
dituliskan.
3)
Nomor Surat
Penulisan nomor
surat ditulis lengkap tidak boleh disingkat No. Sebutan kata yang digunakan
Nomor bukan Nomer. Nomor ini ditulis sejak nomor satu sampai surat yang
dikeluarkan pada hari ini. Hal tersebut akan mempermudah pencarian surat.
4)
Lampiran
Penulisan kata
lampiran ditulis utuh tidak disingkat dengan kata Lamp. Lampiran adalah berkas
yang disertakan bersama surat yang dikirimkan. Jika menerima surat disebutkan
lampiran beserta jumlahnya, maka harus dicek kebenarannya.
5)
Hal atau Perihal
Hal atau perihal
adalah bagian yang menunjukkan pokok isi surat. Isi dari hal ini singkat saja,
jika agak panjang bisa dijadikan dua atau tiga baris agar tidak mengganggu format.
6)
Alamat Dalam
Penulisan
alamat dalam dapat ditulis sbb:
a)
Penulisan
kata Yth. mengikuti orang yang dikirimi surat.
b)
Yang
diberikan kata Yth. adalah orangnya
bukan lembaganya.
7)
Salam Pembuka
Salam pembuka
ditunjukkan untuk menunjukkan sikap hormat kepada penerima surat. Contoh salam
pembuka:
a.
Dengan
hormat,
b.
Assalamu’alaikum
wr. wb,
8)
Isi Surat
· Alinea pembuka
Jika kita menulis surat, maka jangan
langsung berbicara mengenai pokok suratnya akan tetapi didahului dengan
pembukaan yang penemptannya pada alinea pembuka. Contoh alinea pembuka antara
lain:
a.
Dengan
ini kami beritahukan bahwa .............
b.
Kami
beritahukan bahwa ...............................
c.
Berkenaan
dengan surat Saudara tanggal ...... Nomor .......
· Isi surat
Isi surat merupakan inti dari surat. Isi
surat harus ditulis secara singkat, jelas, dan sopan.
· Alinea penutup
Alenia penutup digunakan untuk
menyampaikan rasa terima kasih kepada penerima surat.
Contoh:
a.
Atas
perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih.
b.
Atas
bantuan Bapak, kami ucapkan terima kasih.
9)
Salam Penutup
Salam penutup
tidak begitu penting. Tetapi dalam surat niaga atau surat pribadi sering digunakan seperti:
a.
Hormat
kami,
b.
Wa’alaikum
salam.
10) Nama Jabatan
Nama jabatan
perlu dicantumkan untuk mengetahui siapa pejabat yang bertanggung jawab
terhadap surat tersebut.
Contoh:
a)
Direktur,
b)
Kepala
11) Nama Terang dan NIP
Nama terang
penanda tangan surat penting untuk dicantumkan untuk mengetahui siapa yang
bertanggung jawab terhadap isi surat tersebut dan dengan siapa kelak
berhubungan jika dikemudian hari membutuhkan tindak lanjut. Jika pejabat
tersebut PNS maka perlu juga mencantumkan NIP.
12) Tembusan
Tembusan adalah
surat yang dibuat dengan tindasan kabon ditujukan kepada pihak-pihak yang ada
hubungannya dengan isi surat terutama yang menyangkut urusan pembiayaan sebagai
akibat dikeluarkannya surat tersebut.
13) Inisial
Inisial lazim dcantumkan pada surat
niaga sedangkan pada surat dinas pemerintah biasanya hanya dicantumkan paraf
dari orang yang mengonsep atau membuat surat saja. Apabila pembuat surat tidak
mengetik sendiri suratnya, maka perlu mencantumkan singkatan pengetiknya.
Contoh: FMI/PP atau fmi/pp.
Sumber:
Hisyam, Djihad.2008.Korespondensi Bahasa Indonesia Dalam Teori dan Praktik.Yogyakarta.UNYpress.